Newest Post

MUSIK GAMBUS BUDAYA KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN

| Selasa, 28 April 2020
Baca selengkapnya »




MUSIK GAMBUS BUDAYA KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN


Identitas nasional menjadi faktor sangat penting untuk menentukan jati diri bangsa, karena pada prinsipnya identitas nasional sangat melekat pada kearifan lokal atau eksistensi kebudayaan bangsa di lingkungan internasional. Dapat ditarik benang merah bahwa, penting bagi setiap bangsa mampu mempertahankan jati diri nasionalnya demi menjaga eksistensi bangsa terutama dalam meningkatkan aspek kehormatan bangsa.
Identitas nasional sebuah bangsa sangat erat kaitannya dengan budaya bangsa itu sendiri. Khusus bangsa Indonesia, identitas nasional tidak dapat dilepaskan dengan dari dasar negara pancasila. Seperti yang telah penulis katakan sebelumnya bahwa, identitas nasional sangat melekat pada kearifan lokal atau eksistensi bangsa.Kearifan lokal sering dikonsepsikan local wisdom yang merupakan luaran dari masyarakat tertentu yang sebelumnya belum dimiliki oleh masyarakat lain dalam artian menjadi ciri khas tersendiri oleh setiap bangsa, khusunya bangsa Indonesia.
Menurut Suyatno dalam (Tim PMPK UB, 2017), kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu menjadi pegangan kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Di dalam identitas nasional terdapat identitas budaya yang terbentuk dari struktur kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat. Struktur kebudayaan yang dimaksud adalah pola-pola persepsi, berpikir, dan perasaan. Identitas budaya suatu daerah merupakan suatu karakter atau jati diri dari suatu daerah akan budayanya yang menjadi hasil karya suatu daerah tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa identitas budaya secara fungsional dapat memperkenalkan suatu daerah kepada daerah lainnya.

Seperti musik gambus (salah satu genre musik yang lahir dari perpaduan budaya antara Timur Tengah dengan Melayu) yang menjadi salah satu ciri kesenian di kota Palembang. Musik gambus di Kota Palembang seringkali disebut musik gambus Melayu. Di dalamnya  terdapat perpaduan musik Arab dan ornamen Melayu. Terlebih di Kota Palembang terdapat etnis Arab dengan sejumlah kelompok minoritasnya yang dikenal dengan nama “Wong Ayib” atau orang keturunan bangsa Arab yang benar-benar memiliki tradisi dan keseniannya sendiri. Kondisi itu memunculkan musik gambus menjadi ciri khas Kota Palembang.

Gambus Melayu
Musik gambus di Kota Palembang merupakan kelompok musik yang beraliran gambus klasik, gambus Melayu, dan gambus modern dengan membawakan aransemen yang lebih modern. Kelompok-kelompok musik gambus lebih mudah diterima oleh masyarakat diberbagai kalangan.Lagu-lagu yang sering dibawakan, mulai dari lagu-lagu gambus klasik, gambus Melayu, salawat, khasidah, pop Arabik, dan sebagainya.
Masyarakat Kota Palembang sangat mengapresiasi dan memandang kesenian musik gambus sebagai kesenian yang estetis, karena tidak terlepas dari kekerabatan antar orang pribumi dengan etnis Arab di Kota Palembang. Adapun faktor-faktor pembentuk identitas budaya musik gambus sebagai pembentuk masyarakat di kota Palembang, meliputi: kepercayaan, bahasa, dan pola perilaku. Pertama, terdapat kepercayaan menjadi faktor utama dalam identitas budaya. Tanpa adanya kepercayaan yang dianut, maka tidak akan terbentuk suatu identitas budaya yang melekat pada suatu kebudayaan.

Antar budaya
Keakraban budaya yang ditemukan merupakan perwujudan antar budaya yang dipercayai oleh masyarakat kota Palembang, kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua, bahasa yang berfungsi untuk berkomunikasi dan sekaligus sebagai pedoman untuk melihat realitas sosial, hal ini terlihat melalui salah satu salawat yaitu, “Salawat Badar” yang disajikan.Didalamnya berisi ungkapan salawat nabi dan juga terdapat doa-doa yang dimohonkan kepada Allah Yang Maha Menjawab. Hal ini yang membentuk konstruksi berpikir masyarakat Palembang tentang tata bahasa yang baik dalam ber’doa, berbicara, maupun bergaul di masyarakat. Itu juga terwujud dari cara masyarakat Palembang memperlihatkan kecintaannya terhadap kebudayaannya sendiri.

Terbukti dengan seringnya masyarakat menggunakan pertunjukan musik gambus dalam setiap kegiatan, baik itu pernikahan, khitanan, dan acara lainnya. Dan yang terakhir, pola perilaku juga menjadi faktor pembentuk identitas budaya. Perilaku yang kurang baik dimata masyarakat, akan menimbulkan terjadinya diskriminasi. Seperti pakaian yang diperlihatkan oleh kelompok musik gambus mencerminkan identitas budaya Palembang dan menyesuaikan dengan adat, serta agama Islam.Dari contoh yang telah penulis paparkan, apakah musik gambus yang sudah terkenal sampai saat ini dapat bertahan dalam arus globalisasi? Tentu bisa. Untuk menghadapi hal semacam itu, diperlukan strategi awal untuk mempertahankan identitas budaya. Meskipun belum berhasil sepenuhnya, setidaknya terdapat proses atau hal terkecil yang bisa mempertahankan eksistensi kebudayaan yakni, dengan cara selalu menggunakan barang-barang hasil kebudayaan sendiri. Dengan kita menggunakan cara tersebut, dapat menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan tersendiri akan hal yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif dari para masyarakatnya.

MUSIK GAMBUS BUDAYA KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN

Posted by : Ghifari
Date :Selasa, 28 April 2020
With 0komentar

Tahapan dalam proses produksi siaran tv

| Rabu, 11 Maret 2020
Baca selengkapnya »



Tahapan Produksi Program Acara Televisi
Perencanaan sangat penting dalam proses pembuatan sebuah program acara televisi. Melalui perencanaan akan membuat proses produksi menjadi mudah dan efisien. Proses produksi melibatkan banyak individu, peralatan dan biaya yang tidak sedikit, perencanaan menjadikan jalannya proses produksi menjadi rapi.

Menurut Gerald Millerson standard operation procedure (SOP) dalam tahapan produksi terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Pra Produksi
Sebuah tahap awal perencanaan dan persiapan dari  rangkaian produksi, meliputi :
Menemukan ide dan gagasan.
Pembuatan naskah dan treatment melalui pengembangan gagasan dan riset.
Perencanaan awal melalui Planning Meeting mengenai hal teknis, seperti tata cahaya, tata suara, stage, make up, wardrobe dan fasilitas teknik.
Casting atau menemukan talent yang tepat untuk program acara, blocking dan penyempurnaan naskah.
Perencanaan teknis, seperti pemilihan kamera, grafis, budgeting.
Membuat rehearsal script yang memuat secara detil tentang setting, karakter, dialog dan adegan.
Pra-studio rehearsal meliputi briefing kru, reading pemain,
dan pengadegan sesuai treatment.
Run trough, dimana reahearsal dilakukan di studio sesuai urutan naskah.


2. Produksi
Pengarah acara memimpin jalannya produksi bekerjasama dengan semua kru dan talent yang terlibat. Masing masing kru melaksanakan tugasnya sesuai dengan rundown yang telah dibuat.

3. Pasca Produksi (apabila dilakukan proses taping)
Merupakan tahap akhir dimana proses editing dilakukan. Editing dilakukan untuk menyusun gambar gar cerita padu dan berkesinambungan sesuai konsep naskah.
Editing offline - Memilah materi produksi bisa dimulai dari adegan manapun, baik dari tengah maupun awal, kemudian disusun berurutan.
Editing online – Tahap penyempurnaan hasil editing offline berupa penambahan grafis seperti insert, transisi, impose, maupun efek gambar; penambahan efek suara dan penyesuaian durasi tayang.
Mixing – Pengaturan proporsi suara membagi mana yang dominan ataupun penambahan backsound.
Preview – Sebelum program disiarkan dilakukan preview oleh produser untuk memastikan hasil sesaui dengan yang diinginkan.
Transmisi – Setelah semua tahapan dilakukan hasil produksi` dikirim ke bagian transmisi untuk disiarkan (on air).

Tahapan dalam proses produksi siaran tv

Posted by : Ghifari
Date :Rabu, 11 Maret 2020
With 0komentar

Acuan Dasar dalam proses Produksi & Televisi

| Rabu, 04 Maret 2020
Baca selengkapnya »



TAHAPAN PRODUKSI TELEVISI
Produksi televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan ditelevisi. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya.

Acara televisi tersebut diproduksi oleh stasiun televisi (in house production) atau pihak luar yang biasa disebut sebagai rumah produksi (production house).

A. PRA PRODUKSI

JENIS PROGRAM TELEVISI
1. News, merupakan identitas khusus sebuah stasiun televisi.

a. Hardnews
Berita singkat  Liputan 6 pagi, siang, petang dan malam serta Liputan 6 terkini Metro Pagi, Metro Siang, Metro Hari Ini dan Metro Malam, Buletin Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam dan Seputar Indonesia (RCTI), Fokus (Indosiar) dll.

In Depth Reporting.
contoh  : Investigasi di program Reportase Sore.

b. Softnews
Feature News, Sport News, Magazine, Entertainment News, Dokumenter (Documentary Film) dsb.

2. Non Fiksi

a. Talkshow
b Quiz
c. Variety Show
d. Musik Show

3. Fiksi
a. Sinetron, FTV
b. Komedi
- Komedi Situasi, cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasinya.

- Komedi Slapstic, Cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya, atau dengan gerak vulgar dan kasar.

- Komedi Satire, Cerita lucu yang penuh sindiran tajam.


B. MERANCANG KONSEP PROGRAM

Untuk membuat acara (program) televisi, hal pertama yang harus dilakukan adalah penggalian ide atau gagasan kreatif. Tentunya ide-ide yang akan dilahirkan juga harus mempertimbangkan berbagai hal.

Batasan dalam merancang program

-Hukum
Acara harus dibuat seorsinil mungkin untuk menghindari pelanggaran hal cipta dan mentaati undang undang yang berlaku di Indonesia.

-Kultur
Televisi sebagai media yang mempunyai pengaruh sosiologis yang kuat, tentunya acara-acara yang dihasilkan juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pembentukan nilai-nilai positif dimasyarakat. Para pembuat program pun juga harus menghormati nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia juga menghindari hal yang dapat menyinggung SARA.


-Pasar (Market)
Untuk acara yang dibuat untuk tujuan bisnis, para pembuat program harus mengenal pasar yang dituju. Kita tidak dapat membuat acara yang bagus menurut sudut pandang subjektif kita sendiri. Kita juga harus melihat dari sudut pandang calon pemirsa yang akan kita bidik. Untuk membidik calon pemirsa, para pembuat acara TV biasanya melakukan pengamatan sendiri atau mempelajari data-data yang dibuat oleh Nielsen Media Research  mengenai calon pemirsa yang dituju untuk kemudian menseleksi pasar potensialnya. Penseleksian pasar potensial dilakukan dengan penggolongan berdasarakan jenis kelamin, umur, status ekonomi dan sebagainya.

-Budget
Jika untuk tujuan profit, besarnya anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan suatu ide program harus sebanding dengan kekuatan program tersebut untuk mendapatkan rating yang baik.
  
-Teknis
Sebuah ide kreatif juga harus mempertimbangkan apakah ide tersebut mungkin untuk dieksekusi dengan peralatan, SDM dan waktu yang tersedia. Idealnya seorang pembuat program haruslah mengerti hal teknis karena nantinya dia harus memperkirakan peralatan apa saja yang benar-benar dibutuhkan, berapa jumlah SDM yang akan diturunkan dan membutuhkan waktu berapa lama hingga menyusun anggaran dengan data tersebut. Seorang perancang program yang tidak mengerti teknis, nantinya akan membuat sering terjadi kesalah pahaman dengan para eksekutor karena pada intinya, yang paling harus mengenal program tersebut dan yang paling harus bisa memberikan gambaran sejelas-jelasnya bagaimana program tersebut akan dieksekusi adalah pembuat konsep program itu sendiri. Semakin jelas dan lengkap  dalam memberikan gambaran dan  uraian teknis, semakin kecil tingkat kesalahan dalam pengeksekusiannya.


Proses Kreatif

Membuat Rundown
Rundown merupakan susunan detail program per-segmen yang dibagikan kepada setiap pendukung acara yang memerlukannya, seperti : pengarah acara (program director), pengengoperasi switcher, penata suara (audioman), pengengoperasi VTR, pengambil gambar (cameraman), penata aksara (CG operator), penata cahaya (lightingman) dan sebagainya agar program dapat berjalan sesuai dengan konsep acara dan perkiraan waktu (durasi) yang telah direncanakan. Walaupun demikian, rundown dapat sewaktu-waktu berubah saat pelaksanaan, terutama untuk program yang ditayangkan langsung (Live) tetapi jika ini harus terjadi, sebaiknya dilakukan dengan karena ada sesuatu dilapangan yang menarik sehingga harus dilakukan keputusan dalam waktu singkat  agar program semakin bagus, bukan karena konsep yang tidak matang.


C. STANDARISASI TEKNIS
Tahapan ini merupakan tahapan produksi yang paling banyak melibatkan SDM dengan berbagai keahlian dan peralatan TV Broadcasting. Sebelum kita melakukan pengeksekusian konsep program, kita harus mengenal standarisasi teknis yang berlaku untuk dunia TV Broadcasting, pengetahuan dasar mengenai berbagai peralatan broadcast dan pengoperasiannya.

Kualitas Gambar

1.SDTV (Standard definition television)
Umumnya di Indonesia stasiun TV masih menggunakan perlatan dengan kategori SDTV.
 
2.HDTV (High Definition television)
HDTV merupakan standar yang mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan SDTV, untuk beralih ke High Definition (HD), station TV harus merombak secara total, dari hulu ke hilir semua peralatannya agar tidak percuma karena mengalami penurunan kualitas (Loss).

Format televisi
Di indonesia, standarisasi format video telah ditetapkan pemerintah, dengan menggunakan format PAL. Standarisasi ini tentunya sangat diperlukan karena berkaitan dengan kompatibelitas antar perangkat broadcast serta output video yang dihasilkan.   

PAL NTSC SECAM
Phase Alternating Lite National Television Standard Commite Secam
Frame per second 25 fps 29,97 fps 25 fps
Resolusi 720 x 576 px 720 x 480 px 720 x 480 px
Eropa & Asia Amerika Serikat  & Jepang perancis
Scan lines 625 525 625


Saat ini, diberbagai negara, siaran dengan sinyal digital telah menggantikan siaran dengan sinyal analog sebagaimana yang telah disinggung dalam bahasan “Televisi Dimasa Depan”. 
Amerika Serikat dengan NTSC-nya, sedang mengembangkan ATSC (Advance Television System Committee) untuk siaran digital. 
Indonesia, melalui Tim Nasional sepakat merekomendasikan teknologi Eropa DVB (Digital Video Broadcast) sebagai standar system siaran TV digital. Hanya saja realisasi untuk switch off siaran analognya tidak mungkin untuk dilakukan dalam jangka waktu dekat.

Video Tape dan Kabel koneksi
Didunia televisi, kaset video dan kabel koneksi merupakan jembatan penting dari berbagai perangkat. Mulai dari gambar yang direkam oleh kamera dan disimpan disimpan dalam kaset video atau VTR, proses capture kedalam komputer hingga proses output (print to tape), kita harus mengenali standarisasi yang ditetapkan oleh stasiun TV. Dalam perkembangan teknologi selain kaset video, beberapa perangkat juga telah memakai keping video (CD atau DVD) hingga server sebagai jembatan lalu-lintas antar perangkat.  

Video Tape
Secara sederhana kualitas Video Tape yang layak untuk stasiun TV adalah video tape dengan struktur sampling  (4:2:2), yaitu D-1, D-5, DigiBeta, BetaSX, Digital-S, DVCPRO50, tetapi kenyataan dilapangan masih sering ditemukan pemakaian video tape dengan struktur sampling (4:1:1), yaitu DV & DVCAM, DVCPRO. Secara kasat mata awam, hampir tidak dapat dilihat perbedaan antara keduanya akan tetapi untuk kebutuhan informasi yang padat warna seperti untuk penggunaan greenscreen dan sebagainya akan membuat proses keying menjadi lebih sulit.


D. JENIS PRODUKSI

Produksi Lapangan
a.ENG (Electronic News Gathering) – Produksi Berita Elektronik Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter.

EFP (Electronic Field Production) – Produksi Lapangan Elektronik
Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter, sinetron (film style)

MCR (Multi Camera Remote)
Produksi Lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam adalah sinetron, musik, olah raga, dsb.


Produksi Studio
Live – Program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung.
Video Taping – (direkam dalam pita video)

Live on Tape – Produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program, editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing).
Direkam per bagian (segment)

Acuan Dasar dalam proses Produksi & Televisi

Posted by : Ghifari
Date :Rabu, 04 Maret 2020
With 0komentar

Elemen Programing

| Rabu, 26 Februari 2020
Baca selengkapnya »

Elemen Programing

 

Ada empat elemen dalam mengatur strategi penjadwalan atau programming televisi:

  1. Programming:
    Menganalisa angka peringkat rating penonton berdasarkan SES (Social Economy Status), segmentasi, jam tayang, pola penonton, genre dan juga trend.
     
  2. Production:
    Mengkaji sisi produksi dari setiap acara mulai dari Format (drama, non drama, news/sport), Story Treatment, Production Cast (artis, bintang,band, dll), directing, production design (artistik,grafik, shot,editing, wardrobe) dsb.
     
  3. Marketing:
    Membahas strategi marketing dan sales untuk mendapatkan profit. Topik antara lain tentang harga spot iklan, build in product, pre-sales, brand awareness, brand differentiation, target konsumen, blocking time, packaging price, product values, dll
     
  4. Purchasing & Distribution:
    Disinilah perhitungan harga produksi, pembelian program/film, distributors, suppliers, dll, yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli stasiun televisi. Dikaji juga Programming Value per detik dari biaya rata2x operasional stasiun tv setiap detik.Jadi,bisa dibayangkan kan? kalau penempatan jam tayang sinetron atau film sering dianggap tidak tepat, itu menurut versi publik/penonton.

Tapi kalau menurut versi stasiun tv pasti sudah melewati tahap elemen diatas, yang dianggap merupakan hasil analisa penonton juga. Memang kusut, tapi begitulah media kapitalis televisi. Sebagai input, di Amerika saja sampai ada gerakan moral yang disebut "You own your tv".

Gerakan ini mengajak publik untuk mengontrol tontonan televisi karena pesawat tv milik kita bukan milik stasiun/kabel tv. Jadi, mengapa harus bergantung pada mereka? Merekalah yang harus mendengarkan kemauan publik.

Dan ini bukanlah kesalahan lembaga riset AC Nielsen. Karena AC Nielsen hanya mengeluarkan hasil peringkat rating berdasarkan tontonan yang disajikan oleh para programmer televisi... begitu isi gerakan ini.

 


sumber: pojokspy.blogspot.com

Elemen Programing

Posted by : Ghifari
Date :Rabu, 26 Februari 2020
With 0komentar

Prinsip Dasar Televisi

| Rabu, 19 Februari 2020
Baca selengkapnya »





PRINSIP DASAR PERTELEVISIAN

Stasiun Televisi merupakan suatu lembaga profit atau non profit yang dimiliki oleh pemerintah atau swasta yang mendapatkan izin dari pemerintah untuk melakukan kegiatan penyiaran audio dan visual dalam format program acara, spot commercial break, corporate ID dan sebagainya  melalui berbagai teknis penyiaran (terestrial, cable, satelite dan sebagainya), dimana siaran tersebut dapat ditangkap dalam suatu kawasan melalui suatu perangkat penerima siaran tersebut, seperti : pesawat televisi, komputer yang dilengkapi dengan TV tuner dan sebagainya.

Pertelevisian Indonesia dimasa depan akan mengalamai perubahan besar-besaran. Hal ini terjadi karena Indonesia adalah bagian dari masyarakat dunia, dimana Indonesia tidak mungkin bisa lepas dari perubahan besar pada format pertelevisian dunia.  Perubahan tersebut diantaranya disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi yang membuat berbagai piranti seperti komputer, telepon genggam, PDA, televisi dan sebagainya menjadi satu alat multi fungsi yang dapat menggantikan berbagai piranti lainnya.

 

TAHAPAN PRODUKSI TELEVISI

Produksi televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan ditelevisi. Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya. Acara televisi tersebut diproduksi oleh stasiun televisi (in house production) atau pihak luar yang biasa disebut sebagai rumah produksi (production house).

 

.PRA PRODUKSI     

JENIS PROGRAM TELEVISI

 

1.News, merupakan identitas khusus sebuah stasiun televisi.

a.Hardnews

Berita singkat Liputan 6 pagi, siang, petang dan malam serta Liputan 6 terkini Metro Pagi, Metro Siang, Metro Hari Ini dan Metro Malam, Buletin Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam dan Seputar Indonesia (RCTI), Fokus (Indosiar) dll.  In Depth Reporting. contoh  : Investigasi di program Reportase Sore.

 

b.Softnews

Feature News, Sport News, Magazine, Entertainment News, Dokumenter (Documentary Film) dsb.

 

2.Non Fiksi

a.Talkshow

bQuiz

c.Variety Show

d.Musik Show

 

3.Fiksi

a.Sinetron, FTV

b.Komedi

-Komedi Situasi, cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasinya.

-Komedi Slapstic, Cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya, atau dengan gerak vulgar dan kasar.

-Komedi Satire, Cerita lucu yang penuh sindiran tajam.

Prinsip Dasar Televisi

Posted by : Ghifari
Date :Rabu, 19 Februari 2020
With 0komentar

Definisi Negara

|
Baca selengkapnya »


Definisi Negara

-Sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan.

-Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu system atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.

Syarat sah nya dari sebuah negara

-Syarat Primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemenrintahan yang berdaulat.


-Syarat Sekunder nya adalah mendapatkan pengakuan dari negara lain.

Tujuan Negara
- Menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan
rakyatnya, serta berpedoman dalam menyusun dan
mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur
kehidupan rakyatnya.

-Menciptakan keadaan agar rakyat dapat mencapai
keinginan keinginan secra maksilmal

-Memajukan kesusilaan manusia sebagai indivudu dan
makhluk sosial

Fungsi Negara

 -Melaksanakan ketertiban, artinya Negara mengatur
ketertiban masyarakat supaya tercipta kondisi yang stabil
dan mencegah pembrotakan pembrotakan yang terjadi di
dilam masyarakat

-Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
artinya negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan
sejahtera


-Menegakkan keadilan, artinya negara berusaha
menegakkan keadilan bagi seluruh warganya di segala aspek
kehidupan


Unsur-Unsur Negara

Rakyat: semua orang yang ada di wilayah suatu negara dan
taat pada peraturan di negara tersebut

Wilayah: Sesuatu yang sangat penting bagi sebuah negara
untuk menunjang suatu negara

Pemerintahan: Seuatu yang hal yang bias disebut sah
dengan adanya dan diakunya pemenrintahan oleh rakyat
untuk menjalankan roda pemerintahan


Asal Mula Negara

Primer: Terjadi secara bertahap dengan dimulai dari adanya
masyarakat hokum yang paling sederhana, kemudian
berevolusi menjadi lebih maju dan tidak dihubungkan
dengan negara yang telah ada sebelumnya

Sekunder: Terjadinya negara baru yang dihubungkan dengan
negara lain yang telah ada sebelumnya, berkaitan dengan
hal tersebut maka pengakuan negara lain dalam terori
sekunder merupakan unsur penting berdirinya suatu  negara


Definisi Negara

Posted by : Ghifari
Date :
With 0komentar
▲Top▲